Tokoh Sepuh Masyumi Wafat, Ini Kiprah K.H. Muhammad Amir

November 1, 2024

Tokoh Sepuh Masyumi Wafat, Ini Kiprah K.H. Muhammad Amir

Kabar duka datang dari dunia pergerakan Islam Indonesia. K.H. Muhammad Amir, seorang tokoh sepuh Partai Masyumi, telah wafat. Beliau dikenal sebagai salah satu sosok ulama yang memiliki peran penting dalam sejarah perjalanan politik Islam di Indonesia. Kiprah dan pengabdiannya di Masyumi mencerminkan komitmen kuat terhadap nilai-nilai Islam dan keadilan.

K.H. Muhammad Amir mulai aktif di Masyumi sejak partai tersebut berdiri pada tahun 1945. Masyumi, singkatan dari Majelis Syuro Muslimin Indonesia, merupakan wadah politik umat Islam Indonesia yang dibentuk untuk mengakomodasi aspirasi politik kaum Muslim. Sebagai anggota Masyumi, K.H. Muhammad Amir turut berperan dalam menyuarakan pentingnya keadilan sosial, kesejahteraan rakyat, dan pemerintahan yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Sebagai ulama yang memiliki wawasan luas, K.H. Muhammad Amir kerap menjadi juru bicara dalam pertemuan-pertemuan penting. Melalui orasi-orasinya, beliau memperjuangkan agar umat Islam tidak hanya fokus pada kehidupan spiritual tetapi juga aktif berpartisipasi dalam pembangunan negara. K.H. Muhammad Amir sering mengajak umat untuk sadar akan hak dan kewajiban mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kiprah di Era Kemerdekaan
Pada masa-masa awal kemerdekaan, K.H. Muhammad Amir turut aktif dalam perjuangan melawan kolonialisme. Bersama tokoh-tokoh nasionalis lainnya, beliau berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan umat Islam. Di masa itu, Masyumi menjadi salah satu partai politik utama yang berperan penting dalam proses penyusunan dasar negara.

Peran K.H. Muhammad Amir semakin nyata ketika beliau mengupayakan hubungan harmonis antara umat Islam dan pemerintah dalam rangka membangun negara yang baru merdeka. Beliau percaya bahwa Islam harus menjadi inspirasi moral dan etika dalam pengelolaan pemerintahan tanpa harus mendirikan negara Islam secara formal.

K.H. Muhammad Amir dikenal sebagai sosok yang berpendirian teguh, sederhana, dan bersahaja. Meskipun telah menjadi tokoh besar di Masyumi, beliau tetap rendah hati dan selalu menempatkan kepentingan umat di atas segalanya. Warisan perjuangan K.H. Muhammad Amir terus hidup melalui nilai-nilai yang ia pegang teguh, seperti keikhlasan, kesederhanaan, dan keberanian dalam menyuarakan kebenaran.

Wafatnya K.H. Muhammad Amir tentu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Masyumi dan seluruh umat Islam di Indonesia. Kiprah dan pengabdiannya akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam melanjutkan perjuangan menegakkan keadilan dan kebenaran di bumi pertiwi.

Sebelum K.H. Muhammad Amir wafat, saya dan beberapa pemuda yang lain sempat bersilaturahim dengan beliau dalam momen yang kini kami kenang dengan penuh rasa haru dan syukur.

Pertemuan tersebut memberi kami kesempatan langka untuk mendengarkan langsung nasihat dari beliau, namun waktu itu memang kondisinya yang sudah sepuh dan juga dalam keadaan sakit. Alhamdulillah, kami mendengar cerita tentang kiprah beliau dari Istrinya yang juga sudah berusia lanjut namun sangat setia merawat K.H. Muhammad Amir.

Muhaimin Abu Kayyis
(Aktivis Muda Masyumi)