Muhasabah 80 Tahun Masyumi
7 November 1945
7 November 2025
100 TAHUN MASYUMI
INDONESIA BERKAH 2045
Sebuah Perwujudan Eksistensi Indonesia
Oleh : Alfian Tanjung
Keberadaan Masyumi merupakan tuntutan sejarah untuk menuntaskan Peran Politik Umat Islam, dalam tugas utamanya menampakkan wajah sebagai lokomotif izzul Islam wal Muslimin.
*I. PENDAHULUAN : BONUS DEMOGRAFI 2030 DAN MILAD MASYUMI KE-80*
Ada sekitar 80 juta jiwa usia 15-64 tahun pada tahun 2030 merupakan Bonus Demografi yang sangat potensial untuk menjadikan Indonesia Berdaulat serta menjadi negara yang berwibawa di pentas dunia, sebagai Negara yang memiliki Kualitas dan Otoritas Politik.
Dalam refleksi Masyumi ke 78 pada 2023 telah dibahas tentang *MILAD MASYUMI KE-78* : Menyiapkan Barisan Politik Ideologis., Mengelola Bonus Demografi menjadi Tanggung jawab secara kolektif.
Untuk ini Masyumi telah mencoba membuat Grand Design, Grand Planning dan Grand Strategi yang memiliki daya Pembeda, daya Tarik dan daya Solusi. Menjadikan Islam sebagai solusi yang aplikatif dan bisa dirasakan secara Nasional bahkan Internasional.
*II. MASYUMI, PARTAI LINTAS GENERASI*
Untuk sampai pada posisi dan fungsi ini, Masyumi harus dikelola secara terbarukan baik software, elemen, komponen, Pedoman Konstitusi, manajemen, leadership, Budaya Organisasi/Partai dan kekhususan yang pernah dan masih dimiliki oleh Kader Masyumi (1945-1960), yang sejak 2020 mengalami Reset, penataan ulang.
In-syaa-Allah,
1. Tahun 2030 Masyumi berada pada posisi papan tengah
2. yang pada tahun 2035-an mengalami *akselerasi*,
3. sehingga menjelang Indonesia berkah 2045, Masyumi sudah berada pada posisi papan atas.
Penulis bercita-cita, Masyumi menjadi Partai papan paling atas membawahi Parpol Sekuler., dengan syarat :
1. Pada pemilu 2029 Masyumi bisa mengikuti Kontestasi sebagai salah satu peserta Pemilu, yang persiapannya memenuhi ketentuan dan syarat yang berlaku.
2. Seluruh kader, warga, simpatisan Masyumi dikelola secara simultan, Bottom-up dan Top-Down yang merujuk pada Konstitusi Masyumi dalam bingkai Izzul Islam wal Muslimin yang aplikatif dan bisa dicopy paste ke manca negara.
3. Kaderisasi, harus berjalan secara TSM yang ditopang oleh SDM kualitas tinggi., SDD yang wujud dan riil., dengan tersedianya alat-alat, tempat dan sarana-prasarana teknologi kelas-1 secara Internasional.
4. Sistem Manajemen, Leadership dan Budaya berpolitik Islam Ideologis berada dalam satu kesatuan utuh untuk menjadikan Masyumi berdaulat secara keumatan, juga secara kenegaraan Indonesia.
5. Sinergitas secara lintas Generasi, lintas Profesi, lintas Kepentingan dan lainnya dalam frame GKM (Gugus Kendali Mutu) yang dilakukan sedemikian rupa sehingga Arus utama Politik Islam menjadi sesuatu yang riil dan signifikan.
*III. GEOPOLITIK : DUNIA ISLAM VS DUNIA SEKULER*
Sesungguhnya situasi Dunia Islam dan Dunia Sekuler saat ini sangat rumit dan berhadap-hadapan. Posisi Masyumi bisa lebih berperan setelah lolos mengirimkan legislatornya di semua lini legislatif dan memiliki Kepala Daerah yang merupakan kader atau simpatisan Masyumi.
Seiring dengan proses Politik tersebut, kegiatan Masyumi dari Pusat sampai ranting., dan sebaliknya dari ranting hingga ke Pusat berjalan secara lancar bagaikan aliran darah yang memompa jantung, dan jantung yang mengalirkan darah ke sekujur tubuh : Membangun kekuatan Politik Dunia Islam :
1. Masyumi merupakan satu dari beberapa Partai Islam di Indonesia, harus segera dan terus menerus melakukan Matrikulasi dan Penyamaan frekuensi dengan Partai Islam yang eksis di Indonesia. Konsorsium Partai Islam harus dibangun dengan Mekanisme Tansik. di saat yang bersamaan, komponen dan elemen umat Islam melakukan komunikasi sekitar Dinamisasi Dakwah Islamiyah, termasuk bekerjasama dengan seluruh partai Islam dan/atau Partai berbasis Islam.
2. Secara Internasional, Masyumi harus melakukan inisiasi kerja Politik, misalnya dengan PAS di Malaysia dan Partai Islam di seluruh Dunia Islam., yang dalam pelaksanaannya bisa saja, bahkan bagus kalau Poros Politik Islam Indonesia (PPII) bergaul secara Internasional.
3. Formula Thaliban dan Erdogan, harus dijadikan media Inkubasi kekuatan Umat Islam dalam segala bidang, termasuk dalam bidang Politik.
4. Secara Internal, Masyumi harus melakukan kerja-kerja Politik yang menjadikan Masyumi semakin diterima oleh 87,21% Muslim di Indonesia dengan 100 jt orang yang belum mau berpartai Politik dengan Akhlak, Integritas dan Program yang dirasakan manfaat dan solusinya bagi Umat dan Masyarakat Indonesia.
5. Poros Politik Islam Indonesia mengadakan relasi Internasional. Bentuk dan agendanya bisa dibahas secara lebih taktis dan strategis., dalam upaya menata jaringan dan koneksi secara Internasional.
*IV. AGENDA MASYUMI 2025-2045*
Agenda Masyumi, secara detail merupakan ranah DPP Masyumi pada periode terkait.
Dalam tulisan ini, kita buatkan Agenda secara umum :
1. *Agenda Internal*
Dilakukan hal bersifat normatif dan Ideal, seperti tertib organisasi, jenjang keikutsertaan kaderisasi, Jenjang minimal pendidikan berijazah.
Yang bersifat khusus : sekitar kemasyumian, Tafsir Asas, Sejarah Perjuangan Politik Masyumi, Sekolah Calon Legislatif dan Kepala Daerah.
Yang bersifat khusus terbuka, sebagai media rekrutmen dan mekanisme penerimaan anggota baru.
2. *Agenda Eksternal*
Diperuntukan bagi umat Islam secara umum, seperti : Kajian Rutin Fiqh Sosial, Pengajian Politik, Pelatihan Dauroh atau Kaderisasi Kepemimpinan dan kursus-kursus Multi Skill untuk peran Politik secara umum.
Program untuk umat Islam yang sadar Politik, partisan salah satu Partai Islam, Partai Berbasis Islam, Partai Sekuler yang cenderung pada Islam.
Juga kegiatan untuk masyarakat secara umum : Pasar Rakyat, Operasi Sehat, Gerakan berantas Pekat, Bakti Sosial dan Partisipasi Publik Service untuk kemaslahatan Masyarakat secara umum.
3. *Skala Agenda Masyumi*
Dilakukan dalam setiap kesempatan dalam skala lokal, regional, Nasional maupun Internasional. Untuk itu tetap gunakan strategi budaya yang bersifat tradisional dikombinasi dengan alat-alat Modern, yang secara keseluruhan dikelola dengan Penggunaan Teknologi digital secara sistemik dengan Pemanfaatan AI Artificial Intelejen, Metavers dan Aplikasi Online karya anak Indonesia.
4. *Agenda Terjangkau*
Terjangkau, baik secara strata sosial, secara Pembiayaan, kemampuan mencerna dan pengambilan manfaat bagi masyarakat dalam merespon agenda Masyumi., termasuk secara teritorial di wilayah NKRI.
5. *Efektif, Efisien dan Produktif*
Dengan mengingat asas manfaat, kebaikan, perbaikan., apapun kegiatan dilakukan.
Juga keuntungan dalam bentuk apapun disilahkan selama jujur, amanah, transparan, tidak Riba, tidak menyukat timbangan, tidak berbohong, diskriminatif dan ketidak patutan lainnya.
6. *Output Eksis Masyumi*
Apapun yang dilakukan kita harus sadar, meyakini dan percaya diri semua hal yang dilakukan tersebut merupakan sesuatu yang memiliki nilai tambah, manfaat, nilai guna, benefit dan solusi dari *Amaliah Masyumi* sebagai salah satu organ Politik Umat Islam di Indonesia.
*V. MASYUMI ADALAH SOLUSI*
Hal ini harus dirasakan awalnya oleh para fungsionaris di semua tingkatan secara Nasional. Untuk itu, DPP Masyumi harus mampu merumuskan Konstitusi Masyumi dan Pedoman Amaliah Politik Masyumi yang menyentuh nilai dan kebutuhan dasar Manusia secara umum dan memberikan sesuatu yang dirasakan secara khusus oleh umat Islam di Indonesia. Menjadikan Masyumi sebagai Partai Besar dan Berwibawa. Hal ini menuntut persyaratan yang harus dipenuhi.
1. *Syarat Pertama*
SDM masyumi secara lahir batin, profesionalisme, spiritual, intelektual dan Akhlak, merujuk pada Rasulullah SAW dan Sahabat Generasi awal., bercermin pada Tokoh Masyumi di era 1945-1960 : Natsir, Hamka, Syafrudin Prawiranegara, Rahmah el Yunusiah, Kasman Singodimedjo dan lainnya. SDM mutakhir dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan teknologi yang paling baru, Super digital, AI Artificial Intelejent dan Kemandirian intelektual, Moral/Akhlak dan Finansial.
2. *Syarat Kedua*
Kualitas Konstitusi Partai, yang merupakan perwujudan dari cita-cita kolektif Masyumi yang tertuang dalam AD/ART, Tafsir Asas, Pedoman Kader Masyumi dan Pedoman Tertulis yang membuat Masyumi memenuhi syarat untuk menjadi Partai Pilihan dan Rujukan umat menuju Indonesia Berkah 2045 dan Tegaknya Kembali Khilafah Minhaj an-Nubuwwah.
Rumusan AD/ART Masyumi sangat kokoh bila dilakukan studi yang mendalam dan komparatif, bisa juga berasal dari Disertasi Doktoral Sistem Kepartaian dari Kampus dalam negeri, Timur Tengah, Dunia Islam dan Kampus ternama mancanegara, lebih afdhol semua disertasi tersebut merupakan karya akademik kader Masyumi.
3. *Syarat Ketiga*
Agenda Masyumi berupa program kerja kedalam : Meneguhkan, Mencerdaskan, Menshalehkan, Memandirikan, Memerdekakan dan Menyatukan lahir batin dalam dekapan Ukhuwah.
Secara eksternal, Program Masyumi : Memudahkan, Menyembuhkan, Mengkayakan, Menyenangkan, Membahagiakan, Menenangkan, Meneguhkan, Menggembirakan, Mencerahkan, Membuat Berani, dan beragam kebaikan dan perbaikan.
4. *Syarat Keempat*
Keberadaan Keuangan yang kuat, yang berasal dari optimalisasi dan Maksimalisasi infaq fungsionaris dan warga Masyumi, upaya dana yang halal, banyak, berkelanjutan. Ditopang oleh BUMP (Badan Usaha Milik Partai), akses dana luar negeri, yang dipungkasi dengan keberadaan *Dana Abadi Masyumi (DAM)*.
5. *Syarat Kelima*
Merebut hati Umat Islam Indonesia dan menebar simpatik pada seluruh Masyarakat Indonesia. Hal ini harus diupayakan dengan sedemikian rupa, Fungsi Political Branding, Humas dan Media Center Masyumi sangat menentukan.
Untuk itu fungsi Dewan Pakar, Majelis Syuro dan Dewan Pertimbangan bisa lebih pro-aktif lagi membersamai DPP Masyumi dalam menghadapi Dinamika Politik yang harus dibaca dari dalam Partai, (dalam negeri dan dari luar negeri), luar partai Masyumi maupun luar Kepartaian maupun kepentingan, lokal, regional hingga global.
Terpenuhinya kelima syarat tersebut sangat potensial membuat Masyumi mengalami *lompatan akselerasi.*
*VI. JURUS OUT OF THE BOX*
Di era super digital Artificial Intelijent, Metavers yang serba cepat, tak terduga, mencengangkan, kadang membingungkan serta situasi tak terduga lainnya., dipandang perlu kita melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
1. *Antisipasi Bencana Politik*
Bencana itu berupa kepemimpinan yang jiwa leadershipnya, karakter buruk, keterpengaruhan dengan zat adiktif, pola asuh masa kecil yang dominan negatif dan hal lainnya. Kesemuanya harus terdeteksi sejak yang bersangkutan mulai berinteraksi diranah publik. Masyumi perlu bahkan harus melakukan Psikotest dengan Standar *Ilmiyah dan Ilahiyah* dilakukan secara profesional dan berkeadilan.
2. *Biaya Politik Tersedia 100%*
Hal ini bukan mustahil, perlu melibatkan Akuntan, Aghniya, Donatur Politik papan atas dan Pelaku Politik yang *sudah berpengalaman*. Semua harus dibicarakan secara simultan, sehingga Legislator dan Eksekutif terpilih tidak ada beban, baik hutang uang maupun hutang budi.
3. *Pendidikan Calon Pemilih*
Hal ini sangat mudah dilakukan. Keberadaan Medsos sangat menopang hal ini. Yang sangat dibutuhkan adalah para Mentor, Tuan Guru, Kiyai, Ustadz, Habaib dan Public figur memberikan pencerahan Pentingnya dan Wajibnya kita memiliki Perwakilan Rakyat atau Kepala Daerah termasuk pejabat publik yang berkarakter dan keterpilihannya karena Mutu dari yang bersangkutan. Hal ini sangat mudah untuk dilakukan atau dilaksanakan. Syaratnya adanya kemauan dari para Ulama dan Intelektual tersebut.
4. *Memahami Anatomi Kecurangan*
Kecurangan itu bisa yang bersifat teknis administratif, Menghalangi Calon Pemilih kontestan tertentu, ancaman hukum, ancaman fisik, teror online, teror tidak langsung, perusakan, penghilangan, mencelakai sampai menghilangkan nyawa. Secara detail perlu ada pengkajian pola kecurangan masa Orde Baru, Orde Reformasi sampai Pemilu terakhir. Keseluruhan varian kecurangan ini harus dipahami dengan baik oleh para relawan, saksi dan para pendukung yang berakses pada Panitia penyelenggara, Aparat, Media Mainstream, Medsos yang independen maupun Medsos Tim Sukses.
Langkah utamanya : deteksi dini kecurangan, amputasi dini kecurangan, *basmi kecurangan saat indikasi dan prosesi*. Untuk itu dibutuhkan tulisan maupun tutorial yang komprehensif perihal kecurangan tersebut.
5. *Waspada terhadap Penggunaan Black Magic*
Hal ini membutuhkan kerja undercover. Hal ini sulit dibuktikan tetapi sering dirasakan. Untuk itu sebagai Partai Islam, Masyumi wajib membekali dan memberitahu sesuai Aqidah dan Qaidah yang berlandaskan Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Masih banyak lagi hal yang harus menjadi perhatian dan kewaspadaan kita. Karena Kontestasi Politik, sangat banyak disertai dengan Intrik, kecurangan, kemusyrikan dan skenario yang terinspirasi oleh konsep *Menghalalkan segala cara* dari Machiaveli, hal ini bukan jalan bagi Politisi Islam.
*VII. PENUTUP*
Dalam refleksi 80 tahun Masyumi, Jumat 7 November 2025, ada beberapa catatan :
1. Tulisan ini bisa diproses menjadi Buku : *100 TAHUN MASYUMI, MEMBERSAMAI INDONESIA BERKAH 2045* ini menjadi tekad Penulis.
2. Masyumi harus dikelola sedemikian rupa, sehingga kebanggan yang bersifat historis bisa menjadi Pembuat histori yang Membanggakan.
3. Menyertakan generasi Z, Alpha dan Beta merupakan suatu keharusan. Dimulai dengan mengelola *Bonus Demografi 2030* hal mana mereka berusia 15-64 tahun pada 2030.
Selamat Milad ke-80 Masyumi !
Banten Darussalam
Sabtu 1 November 2025
Alfian Tanjung,
Wakil Ketua Umum Ideologi dan Dakwah DPP Masyumi 2021-2026

