LEBARAN POLITIK DI JAKARTA
TNI DAN RAKYAT TERUS GUGUR DI PAPUA

Oleh Utari Sulistyowati

Tatkala Prabowo Subianto bersama para elit politik berhalal bihalal di Jakarta seolah urusan Pemilu sudah tamat, TNI kembali kehilangan, berduka akibat Danramil Aradide Papua dibunuh secara keji

Apa sebenarnya yang ada di pikiran dan hati Prabowo Subianto tatkala pergi ke Beijing dan mengelukan pimpinan Cina Xi Jinping. Bahkan keluar statement dari mantan Pangkostrad TNI itu siap belajar dari Partai Komunis Cina.
Statement kontroversial Mantan Danjen Kopassus yang memiliki seragam bermotif darah mengalir begitu tentu membuat terkejut seluruh purnawirawan jendral yang miliki Baret Merah
Ingatanku sebagai rakyat Indonesia yang sangat mengagumi Purn. Letnan Jendral Sarwo Edhi Wibowo yang gigih membasmi PKI dalam mengemban tugas dari Soeharto sebagai Pangkostrad. Apa yang ada di pikiran mantan menantu Presiden Soeharto.

Sungguh aku sebagai rakyat Indonesia sangat kecewa terpukul dan juga para keluarga korban para pahlawan Revolusi, dan seluruh rakyat Indonesia, yang keluarganya dibantai oleh PKI.
Belum lagi tuntas pertanyaan para nitizen di medsos sebagai apa Prabowo Subianto menghadap Xi Jinping.

Urusan Pilpres 2024 belum selesai kecurangan dan pelanggaran Pemilu disampaikan dalam Sidang Terbuka Majelis Konstitusi.
Seharusnya Prabowo mengikuti dengan seksama dan kembali kepada fungsinya sebagai Menhan.

Jujur kinerja Prabowo sebagai Menhan buruk dalam soal Papua
Misteri Papua tak bisa diatasi oleh Prabowo yang punya jaringan komunikasi di luar negeri. Hasilnya nol di mata rakyat
Berapa prajurit TNI termasuk Polri harus gugur di tangan gerombolan bersenjata di Papua.
Dalam sebulan ini kaum perempuan Indonesia tercabik hatinya melihat video yang menggambarkan kekejian KKB terhadap para ibu2 yang bertugas di Papua mereka ramai-ramai diperkosa dan dibunuh dan dipertontonkan dalam video.
Kemana ibu negara, para tokoh wanita, para menteri wanita melihat kebiadaban KKB . Dimana harga diri bangsa Indonesia mengapa Menhan, Pangab diam seribu bahasa.
Cg
Kebiadaban terhadap wanita Indonesia di negaranya sendiri oleh para gerombolan bersenjata di wilayah NKRI dan disusul oleh terbunuhnya Danramil Aradide adalah kegagalan Pangab, Kapolri dan Mengan
Mereka berasal dari rakyat dan bertugas untuk rakyat bukan untuk kepentingan kekuasaan bahkan untuk dukung Pilpres 2024 tertentu.

Sungguh prestasi para penjaga negara mencapai titik nadir, bagaimana Danramil bisa tertembak dan masih disiksa secara sadis.
Apa tugas Pangab, KSAD bila tak mampu menjaga tanah air, jangan hanya berkutat di Jakarta.

Bahkan Presiden pun tak pernah mampu menjelaskan kondisi Papua pada rakyatnya .
Presiden bicara soal kepemilikan saham di PT Freeport, lalu bagaimana action nya terhadap kejahatan terhadap lingkungan yang berlangsung di Papua.
Bila seorang Harvey Muis tertangkap korupsi di timah sebesar Rp 271 triliun yang konon katanya nilainya lebih dari Rp 1000 triliun
Lalu bagaimana kerugian akibat kerusakan lingkungan di Papua akibat eksplorasi Freeport
Sudah saatnya pejabat dan mantan pejabat termasuk TNI dan Polri bicara dan akui apa yang terjadi di Papua.
Allah berkali kali memberikan petunjuk soal Papua tetapi Jakarta bungkam bahkan mengalihkan perhatian masyarakat kepada persoalan lain
NKRI sudah tercabik harga dirinya, pejabatnya tak punya malu, wariskan hutang Rp 20.000 triliun dan terakhir menyelenggarakan Pemilu secara curang dan tak bertanggung jawab

Saatnya rakyat bangkit tuntut haknya
MOSI INTEGRAL JILID DUA HARUS LAHIR SELAMATKAN NKRI

Cibubur, 13 April 2024
Pk 04:10