Tugas Dakwah Kita: Fokus pada Kejujuran dan Lingkungan

January 4, 2025

Tugas Dakwah Kita: Fokus pada Kejujuran dan Lingkungan

Oleh: Muhaimin Abu Kayyis
(Ketua Forum Sinergi Pemuda Islam Jakarta)

Dalam Seminar Kebangsaan bertema “Merawat Persatuan dan Kerukunan Bangsa dalam Bingkai Dakwah Wasathiah” di Rakerwil DPW Hidayatullah Jakarta, Sabtu, 4 Januari 2025, Anies Rasyid Baswedan menyampaikan pesan yang sangat relevan untuk kita renungkan. Jakarta, dengan segala keberagamannya, memerlukan sentuhan dakwah yang tidak hanya menyentuh umat Islam tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.

Dakwah memiliki tugas besar: menyeru pada amar ma’ruf nahi munkar yang prinsip utamanya adalah menegakkan keadilan. Keberagaman Jakarta membutuhkan pendekatan yang adil, dengan kejujuran sebagai landasan dan lingkungan sebagai tanggung jawab bersama.

Kejujuran: Dasar dari Segala Kebaikan
Anies mengingatkan bahwa Indonesia, negara dengan penduduk mayoritas Muslim, ironisnya tidak termasuk dalam daftar 10 besar negara yang menerapkan nilai-nilai Islam. Pengalaman beliau di negara-negara non-Muslim menunjukkan bahwa kejujuran lebih terinternalisasi di sana. Hal ini menjadi cerminan sekaligus tantangan bagi umat Islam di Indonesia.

Realitas menyedihkan lainnya adalah bagaimana sekolah-sekolah Islam gagal menanamkan kejujuran dalam proses pendidikan. Ujian yang seharusnya menjadi momen menguji kejujuran malah sering diwarnai dengan budaya mencontek. Inilah pekerjaan rumah kita sebagai da’i dan pendidik: menjadikan kejujuran sebagai nilai yang tidak hanya diajarkan tetapi juga diteladankan.

Dakwah bil lisan, atau dakwah dengan kata-kata, harus dilengkapi dengan dakwah bil hal, dakwah dengan perbuatan nyata. Tanpa integritas, dakwah kita hanya akan menjadi wacana kosong. Masyarakat harus diajarkan untuk hidup dengan amanah, karena dari sanalah kepercayaan sosial terbentuk.

Lingkungan: Tanggung Jawab Kita Bersama
Selain kejujuran, isu lingkungan juga menjadi perhatian besar. Umat Islam memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi nyata terhadap perbaikan lingkungan hidup. Masjid-masjid kita, sebagai pusat dakwah, bisa menjadi contoh nyata dengan menerapkan konsep green building. Masjid yang ramah lingkungan bukan hanya simbol keislaman, tetapi juga wujud nyata kontribusi umat Islam dalam menjaga bumi sebagai amanah dari Allah.

Di tengah krisis lingkungan yang melanda dunia, umat Islam harus mengambil peran aktif. Islam mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan, dan menjaga lingkungan adalah bagian dari upaya menjaga keseimbangan tersebut.

Keadilan: Nafas Persatuan
Dakwah yang adil adalah dakwah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Isu kejujuran dan lingkungan harus menjadi agenda utama dalam setiap langkah dakwah kita. Dengan keadilan sebagai nafas, kita mampu membangun persatuan yang kokoh di tengah masyarakat yang beragam.

Anies menutup dengan mengingatkan kita pada kisah para diplomat Indonesia masa lalu, seperti H. Agus Salim dan A.R. Baswedan. Mereka dihormati dunia bukan hanya karena kesederhanaan mereka, tetapi juga karena integritas dan keilmuan yang mereka miliki. Kita, sebagai pewaris dakwah, harus meneladani semangat dan keteladanan mereka.

Semoga Rakerwil DPW Hidayatullah sukses dan menjadi momentum besar untuk membawa perubahan nyata, khususnya dalam menanamkan kejujuran dan menjaga lingkungan sebagai bagian dari dakwah kita. Mari bergerak bersama menuju masyarakat yang lebih berkeadilan, amanah, dan penuh berkah.