Partaimasyumi.id – Jakarta-Semangat kebangkitan peran perempuan dalam kancah politik dan perjuangan ideologi ditunjukkan secara gamblang dalam acara Pelantikan Pengurus Muslimat Masyumi, Ahad (16 November 2025). Acara yang digelar di Gedung DPP Partai Masyumi, Jl. Matraman Raya 64, Jakarta Timur ini melantik sejumlah jajaran kepengurusan, termasuk Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Banten dan Jawa Barat, serta Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Depok.
Pelantikan massal ini bukanlah kegiatan insidental, melainkan wujud nyata dari hasil Rapat Kerja (Raker) DPP Masyumi sebelumnya yang mengamanatkan untuk bersegera meluaskan dan mengenalkan Partai Masyumi ke tengah masyarakat. Langkah strategis ini menempatkan kader perempuan, atau Muslimat, sebagai garda terdepan dalam perluasan basis massa dan sosialisasi partai.
Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum Partai Masyumi, Dr. Ahmad Yani SH, MH. Dalam sambutannya yang berapi-api, Ahmad Yani menegaskan kembali jati diri Masyumi sebagai partai perjuangan yang telah terbukti berperan besar sejak awal berdirinya Indonesia.
“Kemandirian pengurus menjadi faktor utama. Dan saat inipun Partai Masyumi tidak minta bantuan ke pihak-pihak oligarki, yang selalu menjadikan partai tersandera,” tegasnya di hadapan para hadirin. Penegasan ini menyiratkan komitmen kuat partai untuk menjaga kemurnian perjuangan. “Masyumi bersih dan menjaga integritas. Masyumi berdiri dan berlari di atas kemandirian anggota, kader, dan semua simpatisannya. Kita berjuang demi Indonesia baldatun tayyibatun warabbun ghafur,” imbuhnya, menggambarkan cita-cita negeri yang baik dan penuh ampunan Tuhan.
Muatan ideologi perjuangan Masyumi disampaikan secara mendalam oleh Wakil Ketua Umum Kompartemen Ideologi dan Dakwah, Ustadz Alfian Tanjung. Kehadiran beberapa Waketum Kompartemen DPP lainnya juga turut memeriahkan dan memberikan legitimasi terhadap acara pelantikan ini.
Ketua Umum Muslimat: Keikhlasan adalah Darah Perjuangan
Pucuk pimpinan Muslimat Masyumi periode ini dipercayakan kepada Dr. Atifah Taha. Dalam sambutan pertamanya sebagai Ketua Umum, dia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan pengurus yang telah hadir dan bersedia mengemban amanah.
“Keikhlasan adalah darah perjuangan, dan semoga itu menjadi pahala di sisi Allah,” ujarnya, menekankan fondasi spiritual dalam setiap langkah pengurus. Dr. Atifah juga mengingatkan pentingnya kekompakan dan ketangguhan mental. “Semua bahu membahu, jangan mudah tersinggung, jangan baperan (bawa perasaan). Silaturahmi terus kita pererat.”
Dia kemudian menegaskan bahwa setiap Muslimat adalah pemimpin di daerahnya masing-masing. Untuk mempersiapkan kepemimpinan yang matang, Dr. Atifah mengumumkan bahwa semua pengurus akan diberikan pendidikan dan pelatihan kaderisasi kepemimpinan. Harapannya, kepengurusan ini dapat segera menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.
“Ini penting agar pada kontestasi 2029 dapat menang. Muslimat Masyumi dapat menjadi anggota parlemen,” tekannya. Penekanan pada target parlemen ini bersifat strategis, mengingat fungsinya yang sentral. “Di sanalah undang-undang negara ini dibentuk.”
Dr. Atifah tidak menutup mata pada realitas sosial yang dihadapi bangsa. Dengan penuh keprihatinan, dia menyoroti angka kemiskinan yang masih tinggi. “Kemiskinan di negeri ini masih banyak, lebih dari 30 juta hidup dalam kemiskinan. Muslimat Masyumi dapat berperan, dan hadir membantu masyarakat,” serunya, menegaskan peran sosial-politik yang ingin diemban organisasinya.
Ditutup dengan Pantun Penuh Semangat
Sebagai penutup sambutannya, Dr. Atifah Taha membacakan dua bait pantun yang berhasil memompa semangat seluruh peserta dan mencerminkan karakter tangguh kader Muslimat.
“Udang dan cumi rasanya mantab
Dimakan bersama di kantor Masyumi
Berjuang di Masyumi hatiku mantab
Hadiah terindah taman Surgawi.”
Pantun ini menggambarkan kebersamaan dan keyakinan akan imbalan spiritual dari perjuangan. Pantun kedua yang dibacakannya semakin mengentalkan semangat:
“Jauh berjalan banyak memandang
Gunung-gunung tampak menjulang tinggi
Kalau sudah Muslimat Masyumi yang berjuang
Tidak ada yang bisa menghalangi.”
Bait terakhir ini menuai sorak dan tepuk tangan riuh, menyimbolkan tekad baja para kader perempuan Masyumi yang siap menghadang segala rintangan. Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, melainkan deklarasi kebangkitan kekuatan perempuan Masyumi yang mandiri, ideologis, dan siap berperan aktif memenangkan Partai Masyumi di Pemilu 2029 serta membawa perubahan nyata bagi bangsa.
Acara diakhiri dengan pekik yell oleh seluruh pengurus:
Masyumi….. Memanggil.
Memanggil… Menang, menang, menang
Menang…, Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu Akbar. (kba)

