Bangkit-Bangkitlah Masyumi!!!

November 8, 2025

Bangkit-Bangkitlah Masyumi!!!

Pidato Ketua Umum Masyumi Pada milad ke 80 Partai Masyumi

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillaahi rabbil-‘aalamiina, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa asyrafil-anbiyaa-i

wal-mursaliina, nabiyyinaa muhammadin, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iina, wa

man tabi’ahum bi-ihsaanin ilaa yawmid-diini,

Asyhadu Alla ilaha illallah wa asyahadu anna muhammadan abduhu warasuluhu la

nabiya ba’da. Amma ba’du

Yang saya Muliakan

Ketua Majelis Syuro

Anggota Majelis Syuro

Yang saya Hormati

Pengurus DPP Partai Masyumi

Hadirin dan Hadirat yang saya berbahagia

Marilah kita senantiasa memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan berkah dan rahmatnya kepada kita Bersama.

Salawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, dan kepada para

keluarga, sahabat-sahabat dan siapa saja yang mengikuti sunnah beliau sampai

yaumul akhir nanti.

Saudara-Saudaraku yang berbahagia…

 

Partai Politik Islam Masyumi adalah Partai Politik berdasarkan Islam. Sebagai agama

yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW untuk kemaslahatan

hamba-Nya, Islam telah diterjemahkan dalam bentuk pemahaman dan pengamalan

yang berkembang terus-menerus sepanjang sejarah. Dalam proses sejarah yang

panjang itu sering kali Islam yang ada di tangan umatnya telah kehilangan spirit

perjuangan dalam bidang politik. Sejarah telah membuktikan bahwa pada kurun

tertentu, Politik Islam mengalami kemunduran dan perpecahan karena munculnya

beberapa factor, seperti intervensi kekuasaan terhadap politik Islam, umat yang

bercerai-berai dan senang dengan kerumunan,

Dalam keadaan politik Islam yang belakangan mengalami kemunduran dan

perpecahan, maka refleksi perjuangan politik para pendahulu menjadi penting. Karenaitu Masyumi membawa konsep “kebangkitan” sebagai ingatan kita akan harapan untuk

mengembalikan kejayaan politik Islam.

Kebangkitan (reborn) yang menjadi semangat bagi Masyumi adalah Kebangkitan yang

Islami, yang sesuai dengan fungsi syariat Islam sebagai rahmat yang universal.

Masyumi berkeyakinan bahwa Islam yang sesungguhnya adalah agama yang

mendorong kebangkitan dan karena itu ia harus menjadi kekuatan aktual yang

menggerakan umat untuk memberi kesaksian atas keunggulan Politik Islam.

Pemahaman dan pengamalan Politik Islam yang sebenarnya tidaklah berimplikasi

hanya pada Partai Masyumi dalam mengembangkan organisasi dan anggota

anggotanya, melainkan juga pada umat Islam dan masyarakat Indonesia. Kebangkitan

Masyumi harus bermakna bagi kemajuan bangsa dan seluruh umat Islam sebagai

perwujudan cita-citan Islam yang rahmatan lilalamin.

Kebangkitan Masyumi telah menjadi ruh sejak Partai Masyumi didirikan oleh Para

Ulama dan Cendekiawan Islam Pada Tanggal 7 November 1945 dalam Muktamar Umat

Islam Indonesia di Gedung Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Kesungguhan

Masyumi untuk bangkit adalah diperlihatkan oleh semangat para anak cucu Masyumi

dengan melakukan konsolidasi politik. Masyumi adalah gerakan politik umat Islam

yang membawa misi Islam. Apabila dipahami dan diamalkan dengan benar, Islam

akan melahirkan umat yang unggul dan peradaban yang maju. Islam berasal dari akar

kata yang mengandung makna bangkit atau maju, sehingga Islam adalah

sesungguhnya agama yang mempertinggi derajat dan memajukan kehidupan

manusia, serta memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan

kemerosotan akhlak

.

Konsep Politik Islam Masyumi meniscayakan adanya Gerakan dakwah dan

pembaharuan politik dalam menjalankan ajaran agama dan menegakkan syariat

Islam. Bagi Masyumi umat Islam harus menjawab dinamika dan tantangan baru yang

belum pernah muncul pada masa-masa sebelumnya. Pembaharuan Politik berfungsi

memberikan penyelesaian persoalan dan melahirkan gagasan-gagasan baru yang

memajukan kehidupan umat, bangsa dan negara.

Dalam menghadapi tantangan dan dinamika politik, aneka sikap telah ditunjukkan oleh

umat Islam baik para pendahulu maupun sekarang. Sebagian menunjukkan sikap

terbuka terhadap perkembangan dinamika politik tersebut dan meyakini perlunya

melakukan pembaharuan gerakan agar tetap mampu menjawab tantangan dan

perkembangan politik moderen tanpa merubah ajaran-ajaran dan nilai-nilai dasar

agama. Sesungguhnya, pembaharuan bermakna menemukan kembali hakikat agama,

kaitanya dalam bidang Politik.

Dengan Kebangkitan Masyumi, perlu upaya untuk mengurai sikap-sikap politik umat

Islam Indonesia yang kadang membelenggu pergerakan politik ummat.. Oleh karena

itu, perlu dilakukan usaha dan proses untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya

memahami Politik Islam sebagai cara untuk memberikan kemaslahatan kepada

ummat, bangsa dan negara.Dalam setiap zaman selalu ada orang atau kelompok yang menyerukan perbaikan

(ishlah) atau pembaharuan (tajdid) dalam kehidupan umat Islam. Khusus dalam

bidang politik Masyumi hadir untuk menjalankan misi tersebut. Dalam menjalankan

misi itu, Masyumi menempatkan Islam sebagai pijakan, tuntunan dan spirit dalam

menapaki perubahan, yang diwujudkan oleh Masyumi dalam bentuk pemikiran,

gerakan dan perkhidmatan.

Maka pada momentum Tanggal 7 November 2025 kita jadikan sebagai momentum

refleksi pergerakan Masyumi setelah kebangkitannya. Karena itu, kita perlu

merefleksikan tiga hal:

Pertama, untuk membangkitkan politik Islam

Partai Politik Islam semakin hari semakin meredup dari pemilu ke pemilu. Masyumi

bangkit, bukan untuk menjadi saingan politik bagi partai Islam yang sudah ada, namun

menjadi teman perjuangan untuk menggaet suara umat yang selama ini masih belum

sepenuhnya memberikan dukungan kepada partai politik Islam.

Keluarga besar Masyumi terpanggil untuk tampil di panggung politik setelah melihat

semakin kecilnya suara partai politik Islam dalam setiap pemilu semakin menurun.

Kita semua sudah mengetahui, beberapa partai yang memiliki basis massa Islam

mengalami penurunan yang signifkan dalam perolehan suara pemilu 2019 secara

keseluruhan dibangding partai sekuler.

Secara pribadi saya melihat, penunan perolehan suara Partai Islam disebabkan oleh

ketidakpastian partai Islam dalam memperjuankan aspirasi umat. Umat berada dalam

kebimbangan untuk menjatuhkan pilihan, banyak partai politik tidak memberikan

kepastian secara ideologis maupun politik kepada umat. Kebimbangan politik dan

ideologis menjadi salah satu factor yang membuat umat sulit untuk menjatuhkan

pilihan, hingga akhirnya mereka memilih partai politik lain.

Sebaliknya, gelombang kebangkitan dan persatuan umat terus digalakkan. Terbukti

dengan munculnya gerakan 411 dan 212 yang mampu menyatukan umat dalam satu

panggilan yang sama. Meski gelombang persatuan itu besar, namun tetap tidak akan

terakumulasi dalam satu kekuatan politik, kalau partai politik tidak memiliki kejelasan

dalam bersikap dan lebih-lebih dalam soal ideology perjuangannya, maka jelas pemilih

akan menjadi bimbang.

Akibatnya gelombang persatuan umat itu menjadi sia-sia belaka, karena tidak ada

partai yang mengakomodir kepentingan politik dan ideology umat. Karena itu

Kebangkitan Masyumi sebagai partai politik Islam dapat dilihat dari factor politik Islam

Indonesia.

Kedua, untuk mengikat persatuan dan kesatuan umat

Partai Politik yang menjadi rumah besar umat Islam adalah Masyumi. Partai ini

merangkum semua golongan Islam, tidak terkecuali Muhammadiyah, Nahdatul Ulama,

Persis, Al-Wasliyah, dan lain-lain.

Partai Politik Islam Masyumi telah membuktikan bahwa persatuan dan kesatuan umat

itu nyata, bukan fatamorgana. Pada pemilu tahun 1955 Partai Masyumi berhasilmenjadi pemenang Pemilu. Artinya Masyumi mampu membangun kesatuan Politik

Islam dengan dasar ideology dan cita-cita perjuangannya.

Kemenangan itu tentu tidak terlepas dari kejelasan sikap dan ideology politik partai.

Umat tidak bimbang dan ragu untuk menjatuhkan pilihannya, sebab Masyumi

Istiqomah dalam meperjuangkan aspirasi umat dan tegaknya syariat Islam dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketegasan sikap perjuangan itu membuat umat menyatu dalam satu pilihan politik.

Karena itu munculnya Masyumi Reborn untuk mengikat kembali semangat persatuan

Islam dan spirit perjuangan Masyumi dalam memperjuangkan cita-cita agama dan

negara dalam bidang politik.

Selain ikatan ideology dan kesejarahan, juga ikatan biologis keluarga besar Masyumi

yang masih begitu setia untuk mempertahankan idealisme dan perjuangan partai itu.

Meski telah dipaksa bubar tahun 1960, Partai tersebut telah meninggalkan warisan

sejarah politik yang menjadi teladan dan melahirkan generasi-generasi yang banyak.

Untuk merangkum semua itu, maka Masyumi memanggil kembali dalam ikatan

Ideologi, , Biologis dan Sejarah untuk keluarga besar Masyumi dan umat Islam

seluruhnya dalam satu ikatan perjuangan politik.

Ketiga, untuk meluruskan

Kondisi perpolitikan Indonesia sudah mencapai tahap akhir politik pragmatis. Banyak

pimpinan Parpol yang terpilih hanya menjadi perpanjangan tangal pemodal, tidak

berdasarkan kemampuan dan kelebihan, tetapi berdasarkan ongkos Politik. Bahkan

ada yang kelihatan horror dari apa yang dikatakan yang menjadi diskursus kita selama

ini, bahwa untuk menguasai Indonesia tidak perlu lagi mengirim kapal atau bom,

cukup kuasai partai politik.

Artinya ada kegelisahan bahwa partai politik yang ada sudah semakin memperlihatkan

pragmatism yang akut. Bahkan demokrasi menjadi milik oligarki ekonomi dengan

menguasai partai politik yang pragmatis.

Dengan demikian cukong-cukong dan pemilik modal tidak perlu lagi untuk

menghabiskan energinya bertarung secara terbuka, cukup dengan uang mereka bisa

menguasai Indonesia. Sederhana, tetapi sangat nyata terjadi.

Dalam kondisi partai Politik yang demikian itu, maka Masyumi sebagai partai Politik

Islam Ideologis bertekad untuk bangkit kembali mewujudkan kedaulatan Indonesia

dalam bidang Politik. Menghalau pragmatism dalam politik dan berjuang mewujudkan

politik yang bermartabat dan adil.

Oleh Karena itu, dalam krisis Partai Politik Islam, perlu untuk mengikat kembali

kekuatan politik Islam dengan Masyumi, untuk mewujudkan cita-cita politik yang adil

dan bermartabat, tidak pragmatism tetapi lebi mementingkan ideology daripada uang

dan kekuasaan semata.

Itulah tekad yang kembali muncul di tengah kader dan simpatisan Masyumi untuk

kembali menghidupkan perjuangan Masyumi sebagai partai Politik Islam. Insaa Allah

jalan menuju kemenangan umat dan agama dalam bidang politik akan tercapai apabila

semua bangkit, bersatu mengikat diri untuk meluruskan kiblat politik Indonesia,

menuju negara yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.Sebagai penutup mari saya mengutip Al-Quran surah As-Saff Ayat 4 :

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang

teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Qs. As

Shaff ayat 4).

Demikian sambutan ini saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekhilafan,

Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warahmatulahi

wabarakatuh

Jumat, 7 November 2025

Dr. H. Ahmad Yani, S.H., M.H

Memperjuangkan Otonomi Kepolisian

MEMPERJUANGKAN OTONOMI KEPOLISIAN (sebuah esai tentang institusi yang kehilangan dirinya) Oleh: Radhar Tribaskoro Ada sebuah