Bangkit-Bangkitlah Masyumi!!!

Pidato Ketua Umum Masyumi Pada milad ke 80 Partai Masyumi
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillaahi rabbil-‘aalamiina, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa asyrafil-anbiyaa-i
wal-mursaliina, nabiyyinaa muhammadin, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iina, wa
man tabi’ahum bi-ihsaanin ilaa yawmid-diini,
Asyhadu Alla ilaha illallah wa asyahadu anna muhammadan abduhu warasuluhu la
nabiya ba’da. Amma ba’du
Yang saya Muliakan
Ketua Majelis Syuro
Anggota Majelis Syuro
Yang saya Hormati
Pengurus DPP Partai Masyumi
Hadirin dan Hadirat yang saya berbahagia
Marilah kita senantiasa memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan berkah dan rahmatnya kepada kita Bersama.
Salawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, dan kepada para
keluarga, sahabat-sahabat dan siapa saja yang mengikuti sunnah beliau sampai
yaumul akhir nanti.
Saudara-Saudaraku yang berbahagia…
Partai Politik Islam Masyumi adalah Partai Politik berdasarkan Islam. Sebagai agama
yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW untuk kemaslahatan
hamba-Nya, Islam telah diterjemahkan dalam bentuk pemahaman dan pengamalan
yang berkembang terus-menerus sepanjang sejarah. Dalam proses sejarah yang
panjang itu sering kali Islam yang ada di tangan umatnya telah kehilangan spirit
perjuangan dalam bidang politik. Sejarah telah membuktikan bahwa pada kurun
tertentu, Politik Islam mengalami kemunduran dan perpecahan karena munculnya
beberapa factor, seperti intervensi kekuasaan terhadap politik Islam, umat yang
bercerai-berai dan senang dengan kerumunan,
Dalam keadaan politik Islam yang belakangan mengalami kemunduran dan
perpecahan, maka refleksi perjuangan politik para pendahulu menjadi penting. Karenaitu Masyumi membawa konsep “kebangkitan” sebagai ingatan kita akan harapan untuk
mengembalikan kejayaan politik Islam.
Kebangkitan (reborn) yang menjadi semangat bagi Masyumi adalah Kebangkitan yang
Islami, yang sesuai dengan fungsi syariat Islam sebagai rahmat yang universal.
Masyumi berkeyakinan bahwa Islam yang sesungguhnya adalah agama yang
mendorong kebangkitan dan karena itu ia harus menjadi kekuatan aktual yang
menggerakan umat untuk memberi kesaksian atas keunggulan Politik Islam.
Pemahaman dan pengamalan Politik Islam yang sebenarnya tidaklah berimplikasi
hanya pada Partai Masyumi dalam mengembangkan organisasi dan anggota
anggotanya, melainkan juga pada umat Islam dan masyarakat Indonesia. Kebangkitan
Masyumi harus bermakna bagi kemajuan bangsa dan seluruh umat Islam sebagai
perwujudan cita-citan Islam yang rahmatan lilalamin.
Kebangkitan Masyumi telah menjadi ruh sejak Partai Masyumi didirikan oleh Para
Ulama dan Cendekiawan Islam Pada Tanggal 7 November 1945 dalam Muktamar Umat
Islam Indonesia di Gedung Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Kesungguhan
Masyumi untuk bangkit adalah diperlihatkan oleh semangat para anak cucu Masyumi
dengan melakukan konsolidasi politik. Masyumi adalah gerakan politik umat Islam
yang membawa misi Islam. Apabila dipahami dan diamalkan dengan benar, Islam
akan melahirkan umat yang unggul dan peradaban yang maju. Islam berasal dari akar
kata yang mengandung makna bangkit atau maju, sehingga Islam adalah
sesungguhnya agama yang mempertinggi derajat dan memajukan kehidupan
manusia, serta memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan
kemerosotan akhlak
.
Konsep Politik Islam Masyumi meniscayakan adanya Gerakan dakwah dan
pembaharuan politik dalam menjalankan ajaran agama dan menegakkan syariat
Islam. Bagi Masyumi umat Islam harus menjawab dinamika dan tantangan baru yang
belum pernah muncul pada masa-masa sebelumnya. Pembaharuan Politik berfungsi
memberikan penyelesaian persoalan dan melahirkan gagasan-gagasan baru yang
memajukan kehidupan umat, bangsa dan negara.
Dalam menghadapi tantangan dan dinamika politik, aneka sikap telah ditunjukkan oleh
umat Islam baik para pendahulu maupun sekarang. Sebagian menunjukkan sikap
terbuka terhadap perkembangan dinamika politik tersebut dan meyakini perlunya
melakukan pembaharuan gerakan agar tetap mampu menjawab tantangan dan
perkembangan politik moderen tanpa merubah ajaran-ajaran dan nilai-nilai dasar
agama. Sesungguhnya, pembaharuan bermakna menemukan kembali hakikat agama,
kaitanya dalam bidang Politik.
Dengan Kebangkitan Masyumi, perlu upaya untuk mengurai sikap-sikap politik umat
Islam Indonesia yang kadang membelenggu pergerakan politik ummat.. Oleh karena
itu, perlu dilakukan usaha dan proses untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya
memahami Politik Islam sebagai cara untuk memberikan kemaslahatan kepada
ummat, bangsa dan negara.Dalam setiap zaman selalu ada orang atau kelompok yang menyerukan perbaikan
(ishlah) atau pembaharuan (tajdid) dalam kehidupan umat Islam. Khusus dalam
bidang politik Masyumi hadir untuk menjalankan misi tersebut. Dalam menjalankan
misi itu, Masyumi menempatkan Islam sebagai pijakan, tuntunan dan spirit dalam
menapaki perubahan, yang diwujudkan oleh Masyumi dalam bentuk pemikiran,
gerakan dan perkhidmatan.
Maka pada momentum Tanggal 7 November 2025 kita jadikan sebagai momentum
refleksi pergerakan Masyumi setelah kebangkitannya. Karena itu, kita perlu
merefleksikan tiga hal:
Pertama, untuk membangkitkan politik Islam
Partai Politik Islam semakin hari semakin meredup dari pemilu ke pemilu. Masyumi
bangkit, bukan untuk menjadi saingan politik bagi partai Islam yang sudah ada, namun
menjadi teman perjuangan untuk menggaet suara umat yang selama ini masih belum
sepenuhnya memberikan dukungan kepada partai politik Islam.
Keluarga besar Masyumi terpanggil untuk tampil di panggung politik setelah melihat
semakin kecilnya suara partai politik Islam dalam setiap pemilu semakin menurun.
Kita semua sudah mengetahui, beberapa partai yang memiliki basis massa Islam
mengalami penurunan yang signifkan dalam perolehan suara pemilu 2019 secara
keseluruhan dibangding partai sekuler.
Secara pribadi saya melihat, penunan perolehan suara Partai Islam disebabkan oleh
ketidakpastian partai Islam dalam memperjuankan aspirasi umat. Umat berada dalam
kebimbangan untuk menjatuhkan pilihan, banyak partai politik tidak memberikan
kepastian secara ideologis maupun politik kepada umat. Kebimbangan politik dan
ideologis menjadi salah satu factor yang membuat umat sulit untuk menjatuhkan
pilihan, hingga akhirnya mereka memilih partai politik lain.
Sebaliknya, gelombang kebangkitan dan persatuan umat terus digalakkan. Terbukti
dengan munculnya gerakan 411 dan 212 yang mampu menyatukan umat dalam satu
panggilan yang sama. Meski gelombang persatuan itu besar, namun tetap tidak akan
terakumulasi dalam satu kekuatan politik, kalau partai politik tidak memiliki kejelasan
dalam bersikap dan lebih-lebih dalam soal ideology perjuangannya, maka jelas pemilih
akan menjadi bimbang.
Akibatnya gelombang persatuan umat itu menjadi sia-sia belaka, karena tidak ada
partai yang mengakomodir kepentingan politik dan ideology umat. Karena itu
Kebangkitan Masyumi sebagai partai politik Islam dapat dilihat dari factor politik Islam
Indonesia.
Kedua, untuk mengikat persatuan dan kesatuan umat
Partai Politik yang menjadi rumah besar umat Islam adalah Masyumi. Partai ini
merangkum semua golongan Islam, tidak terkecuali Muhammadiyah, Nahdatul Ulama,
Persis, Al-Wasliyah, dan lain-lain.
Partai Politik Islam Masyumi telah membuktikan bahwa persatuan dan kesatuan umat
itu nyata, bukan fatamorgana. Pada pemilu tahun 1955 Partai Masyumi berhasilmenjadi pemenang Pemilu. Artinya Masyumi mampu membangun kesatuan Politik
Islam dengan dasar ideology dan cita-cita perjuangannya.
Kemenangan itu tentu tidak terlepas dari kejelasan sikap dan ideology politik partai.
Umat tidak bimbang dan ragu untuk menjatuhkan pilihannya, sebab Masyumi
Istiqomah dalam meperjuangkan aspirasi umat dan tegaknya syariat Islam dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketegasan sikap perjuangan itu membuat umat menyatu dalam satu pilihan politik.
Karena itu munculnya Masyumi Reborn untuk mengikat kembali semangat persatuan
Islam dan spirit perjuangan Masyumi dalam memperjuangkan cita-cita agama dan
negara dalam bidang politik.
Selain ikatan ideology dan kesejarahan, juga ikatan biologis keluarga besar Masyumi
yang masih begitu setia untuk mempertahankan idealisme dan perjuangan partai itu.
Meski telah dipaksa bubar tahun 1960, Partai tersebut telah meninggalkan warisan
sejarah politik yang menjadi teladan dan melahirkan generasi-generasi yang banyak.
Untuk merangkum semua itu, maka Masyumi memanggil kembali dalam ikatan
Ideologi, , Biologis dan Sejarah untuk keluarga besar Masyumi dan umat Islam
seluruhnya dalam satu ikatan perjuangan politik.
Ketiga, untuk meluruskan
Kondisi perpolitikan Indonesia sudah mencapai tahap akhir politik pragmatis. Banyak
pimpinan Parpol yang terpilih hanya menjadi perpanjangan tangal pemodal, tidak
berdasarkan kemampuan dan kelebihan, tetapi berdasarkan ongkos Politik. Bahkan
ada yang kelihatan horror dari apa yang dikatakan yang menjadi diskursus kita selama
ini, bahwa untuk menguasai Indonesia tidak perlu lagi mengirim kapal atau bom,
cukup kuasai partai politik.
Artinya ada kegelisahan bahwa partai politik yang ada sudah semakin memperlihatkan
pragmatism yang akut. Bahkan demokrasi menjadi milik oligarki ekonomi dengan
menguasai partai politik yang pragmatis.
Dengan demikian cukong-cukong dan pemilik modal tidak perlu lagi untuk
menghabiskan energinya bertarung secara terbuka, cukup dengan uang mereka bisa
menguasai Indonesia. Sederhana, tetapi sangat nyata terjadi.
Dalam kondisi partai Politik yang demikian itu, maka Masyumi sebagai partai Politik
Islam Ideologis bertekad untuk bangkit kembali mewujudkan kedaulatan Indonesia
dalam bidang Politik. Menghalau pragmatism dalam politik dan berjuang mewujudkan
politik yang bermartabat dan adil.
Oleh Karena itu, dalam krisis Partai Politik Islam, perlu untuk mengikat kembali
kekuatan politik Islam dengan Masyumi, untuk mewujudkan cita-cita politik yang adil
dan bermartabat, tidak pragmatism tetapi lebi mementingkan ideology daripada uang
dan kekuasaan semata.
Itulah tekad yang kembali muncul di tengah kader dan simpatisan Masyumi untuk
kembali menghidupkan perjuangan Masyumi sebagai partai Politik Islam. Insaa Allah
jalan menuju kemenangan umat dan agama dalam bidang politik akan tercapai apabila
semua bangkit, bersatu mengikat diri untuk meluruskan kiblat politik Indonesia,
menuju negara yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.Sebagai penutup mari saya mengutip Al-Quran surah As-Saff Ayat 4 :
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang
teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Qs. As
Shaff ayat 4).
Demikian sambutan ini saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekhilafan,
Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warahmatulahi
wabarakatuh
Jumat, 7 November 2025
Dr. H. Ahmad Yani, S.H., M.H

