MEREKA BERJUANG
Sebuah Renungan Sejarah
Oleh : Dr. Ahmad Yani (Ketua Umum Partai Masyumi)
Dulu, di bawah naungan syariat Islam,
Para ulama, tokoh Islam para pejuang kemerdekaan
Berkumpul, menyatukan keberanian, ide dan gagasan, mengalirkan tulisan hangat dengan tinta kebijaksaan.
Dari mereka ada berangkat ke medan perang, berjuang dengan bambu runcing, melawan sampai titik darah penghabisan,
Ada juga yang berjuang dengan pena runcing, tulisan-tulisan mereka, ceramah-ceramah mereka menembus sanubari, menggerakkan nurani bangsa mengusir penjajah dari bumi Indonesia.
Dalam bayang-bayang kolonialisme yang garang, mereka menyerukan kemerdekaan, menemukan satu kata sepakat dengan satu kalimat “Merdeka atau Mati”.
Dalam setiap perkumpulan, hikmah dan kebijaksanaan dijunjung, ermusyawaratan dilaksanakan dengan adil dan bijaksana;
Zaman itu, orang-orang berjuang tidak memikirkan diri mereka, akan menjadi apa mereka setelah perjuangan itu. Mereka ikhlas dan tawakkal untuk sebuah bangsa yang merdeka, bangsa yang menjunjung tinggi perdamaian, bangsa yang menegakkan keadilan sosial.
Dan, Kini mereka telah pergi, ditengah zaman yang berubah drastis, mereka meninggalkan legasi, untuk generasi, dan untuk negeri.
Mereka berpolitik dengan santun, menuntun generasi untuk maju, lewat dakwah dan politik. Mereka menempuh dua jalan itu, melahirkan kader-kader Umat, bangsa dan negara.
Mereka bersatu dalam naungan Islam, bersatu dalam barisan politik Islam Masyumi. Tidak ada cacat dan cela, karena mereka memiliki kepribadian utama.
Dan kini, legasi itu masih tertinggal, tapi tidak lagi menjadi rujukan. Kini kearifan mereka tidak lagi menjadi panutan, dan umat kehilangan arah, Islam telah tersingkir dari panggung politik, umat Islam bercerai-berai.
Maka, wahai saudaraku, sekarang kita sudahi segala pertentangan yang tak berarti, buang jauh-jauh ambisi, mari bersatulan dalam panji Islam.
Meskipun kita berbeda, tapi mari satukan tekad, bahwa perjuangan kita bukan hanya untuk kepentingan kelompok kita sendiri, tetapi untuk umat, bangsa dan negara.
Dalam persatuan dan kekompakan kita berjuang, dan kita menang.

