Apakah Presiden Prabowo Sudah Balik Kanan Di Kairo?

December 30, 2024

PEMBERANTASAN KORUPSI: APAKAH PRESIDEN PRABOWO SUDAH BALIK KANAN DI KAIRO?

Oleh : Muhammad Said Didu

Banyak kalangan dikagetkan dari pernyataan Presiden Prabowo di depan mahasiswa dan masyarakat Indonesia tgl 18 Desember 2024 di Universitas Al-Azhar Kairo yg seakan terjadi perubahan sikap Presiden dari Sangat Anti Korupsi menjadi Permisif/Membuka Pintu Damai dengan koruptor.

Mari kita analisis apa yg terjadi dibalik perubahan pernyataan Bapak Presiden tersebut:

1. Di awal pemerintahan, pidato Presiden Prabowo terkesan sangat anti korupsi dengan pernyataan, antara lain: korupsi adalah musuh negara, negara tdk bisa maju karena korupsi, jikapun koruptor lari ke Antartika maka akan dikejar. Pernyataan Bpk Presiden tersebut memberikan harapan besar terhadap perbaikan bangsa ke depan.

2. Namun, semua pernyataan harapan tersebut seakan LULUH LANTAK setelah ada pernyataan Presiden di Universitas Al-Azhar Kairo 18 Desember 2024, bhw koruptor dapat “dimaafkan” jika koruptor mengembalikan uang yang dikorupsi, artinya ada pintu negosiasi antara penguasa dengan koruptor!!?

Analisis

1. Apakah Presiden Prabowo betul berbalik jadi berdamai dengan korupsi dan koruptor ?
2. Jika butir 1) betul demikian kira-kira apa penyebab Bpk Presiden berubah ?

Terhadap butir 1), kita berharap agar Bapak Presiden Prabowo tetap konsisten anti korupsi dan konsisten ingin berantas korupsi!

Analisis terhadap apa yg melatar belakangi kenapa Presiden Prabowo seakan ingin berdamai dg Korupsi dan Koruptor dengan menganalisis kasus korupsi yg terungkap selama ini?

1) Penyelundupan nikel mentah 5,3 juta ton. Ini diungkap oleh berbagai pihak seperti Bea Cukai, KPK, LBP dan almarhum Faisal Basri. Kerugian negara diperkirakan puluhan trilyun rupiah.
Yang diduga melibatkan (diungkap oleh almarhum Faisal Basri) Airlangga Hartarto dan Bobby Nasution

2) Pelanggaran perkebunan kelapa sawit seluas 3,3 juta Ha yg menurut Hasyim Joyohadikusumo merugikan negara Rp 300 trilyun. Pelakunya adalah oligarki.

3) Kasus 109 ton Emas Ilegal oleh PT Antam yg masih mandeg di Kejaksaan Agung, merugikan negara Rp 1 trilyun. Pelakunya adalah Dirut PT Antam dari Geng Solo (anaknya jadi Menpora sekarang).

4) Kasus kongkalikong pengadaan kereta api cepat Woosh hasil temuan KPPU.

5) Kasus kongkalikong anak Jokowi dgn Oligarki yg sdh dilampirkan Ubaidillah Badrun ke KPK beberapa tahun lalu.

6) Kasus tambang Blok Medan di Maluku Utara yg terbuka pada dalam sidang korupsi mantan Gubernur Maluku Utara yg disebut melibatkan Bobby Nasution dan Kahiyang (menantu dan anak Joko Widodo)

7) Kasus Timah yg merugikan negara Rp 300 trilyun hanya dihukum 6,5 tahun dan ganti rugi hanya sktr Rp 200 milyar, masuk akal gasii?

8) Kasus mafia minyak goreng, impor garam dan HPH yg melibatkan menteri dan pimpinan parpol yg masih jadi menteri.

9) Kasus Judi Online yg mandeg melibatkan banyak aparat dan menteri kepercayaan Joko Widodo

Dari berbagai kasus korupsi kakap tersebut, terlihat bahwa ada 3 pihak yg terkait erat:

1) Dinasti Rajajawa dan Geng Solo
2) Oligarki
3) Menteri dan tokoh politik yg masih berkuasa

KESIMPULAN:

1) Apakah perubahan sikap Presiden Prabowo (kalau betul sdh terjadi) dari ANTI KORUPSI menjadi BERDAMAI DENGAN KORUPSI karena tekanan Rajajawa Solo, oligarki dan/atau melindungi teman sejawat?

2) Atas tekanan tersebut, apakah Bapak Presiden Prabowo masih bisa menjadi tokoh ANTI KORUPSI seperti yang diharapkan rakyat? 😪

3) Dapat diduga bahwa pihak yang memberikan masukan atas perubahan sikap Bapak Presiden tersebut (jika betul terjadi) adalah pejabat yg selama ini seakan “memaklumi” kalau terjadi korupsi. Silakan tebak siapa saja!

Saya masih berharap yg terjadi adalah Presiden Prabowo sebagai ANTI KORUPSI – mari kita tunggu!!

Korupsi Ala Prabowo (5)

KORUPSI ALA PRABOWO (5) Abdullah Hehamahua Divisi Propam Polri mengamankan 18 anggota polisi. Mereka diduga