๐—–๐—ฒ๐—ป๐˜๐—ฟ๐—ฎ๐—น ๐—•๐—ฎ๐—ป๐—ธ

September 21, 2025

๐—–๐—ฒ๐—ป๐˜๐—ฟ๐—ฎ๐—น ๐—•๐—ฎ๐—ป๐—ธ

Partaimasyumi.id-Fenomena modern state, memunculkan bank sentral. Mereka yang memiliki otoritas untuk mencetak uang, yang berlaku legal mengikat bagi semua orang. Termasuk pemerintah sebuah state, harus tunduk untuk menggunakan uang produk mereka.

Fenomena itu muncul pasca Revolusi Inggris, 1668 di London. Ketika perang ‘aqidah’ berlangsung di Eropa, Kerajaan Inggris menyatakan keluar dari Imperium Romanum Socrum, maka kemudian menghalalkan riba. Maka, utang berbunga pun dimulai. Bankir Yahudi, yang dulunya hanya bernasabah para individu, kemudian memiliki nasabah seorang raja dan kerajaan.

Cara bayarnya adalah dengan pajak (tax). Bretton Woods, 1946, makin memuncak kekuasaan imperium bankir, bahwa otoritas pencetakan uang hanya berada pada mereka semata. Maka, setiap state, pastilah memiliki utang berbunga.

Dan, ini semua dimulai dari perang ‘aqidah.’ Antara penganut jabariyya (panteisme) melawan pengikut ateisme (qadariyya). Tatanan peradaban dunia, tak pernah lepas dari perang ideologi. Perampokan bangsa-bangsa adalah persoalan aqidah.

๐˜™๐˜ฆ๐˜ท๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ด๐˜ช ๐˜๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ณ๐˜ช๐˜ด

Tahun 1668, terjadi Revolusi Inggris, yang menjadi prototipe revolusi di berbagai negara lainnya. Revolusi itu, pertanda kerajaan Inggris keluar dari Imperium Romanum Socrum. Inggris, menyusul kerajaan Belanda, memusuhi pihak gereja Roma dan tak lagi bergabung dalam liga.

Raja William dari Belanda, kemudian dinikahkan dengan Ratu Mary I, yang menjadi pemimpin Kerajaan Inggris. Pernikahan itu kemudian diberi modal oleh para bankiir Yahudi Inggris, untuk melanjutkan kerajaan.

Modal itu bersifat utang berbunga. Maka, sejak itulah dikenal ‘utang nasional.’ Dan para bankir Yahudi itu meminta hak untuk mengatur keuangan Kerajaan Inggris. Berdirinya bank sentral Inggris ini.

Sejak itulah matinya monarki absolut. Kekuasaan tak lagi di tangan seorang raja. Melainkan diatur oleh kaum bankir, atas nama konstitusi. Maka dikenal monarki konstitusional.

Klimaksnya Bretton Woods, 1946, kedigdayaan kaum bankir merajalela. Mereka telah mengatur sepenuhnya state-state modern. Kurs uang, dan nilai uang, sepenuhnya ditentukan kaum bankir.

Maka ini menjadi urusan kaum beriman. Karena pola banking system membuat manusia terjebak pada perbudakan moderm. Inilah ketidakadilan. []

Irawan Santoso Shiddiq